Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ternyata Oh Ternyata

Cover Cerpen Ternyata Oh Ternyata
Cover Cerpen Ternyata Oh Ternyata

Matahari bersinar cukup terik dari arah barat. Sinarnya yang memancar dari sela-sela mendung terlihat sangat indah.

Ya, sore itu memang sedang mendung disertai gerimis yang membasahi setiap orang di sebuah kota kecil.

Salah satunya adalah Heni seorang gadis berhijab kuning. Ia tengah berteduh di bawah payung berwarna bening yang ia pegang dengan tangan kanannya yang lentik. Serta tangan kirinya terlihat menyangklong sebuah tas berwarna coklat.

Gadis itu berdiri di pinggir jalan raya dekat dengan kantor tempat dirinya bekerja. Sudah cukup lama ia berdiri di tempat itu untuk menantikan seseorang. 

Gerimis yang membasahi payung Heni mulai menjadi hujan yang disertai angin. Namun, hujan tersebut tak sedikit pun membuatnya panik. Ia berdiri dengan tenang dan sesekali menoleh ke arah kanan.

Akhirnya penantian Heni menemui ujungnya. Dari arah kanan, Heni melihat sebuah angkot mendekat kearahnya. Heni pun mengangkat tangan kirinya untuk melihat jam tangannya. Jam menunjukan pukul 17.15.  

Heni pun masuk ke angkot tersebut sambil menutup payung beningnya. Lalu duduk di belakang supir angkot.

“Luar biasa Mas Jaey, Senin sampai Jumat di pekan ini selalu tepat waktu ya” ucap Heni memberi apresiasi kepada sang supir yang bernama Jaey, sambil menggeletakan payungnya yang basah di tempat duduk angkot yang kosong.

“Terima kasih Mbk Heni, saya jadi malu hehe” balas Jaey dengan cengengesan. Lalu mematikan rokoknya yang masih terlihat panjang dan menaruhnya di asbak yang berada di atas dasbor angkot miliknya.

Jaey adalah seorang supir angkot yang setiap hari mengoperasikan angkotnya. Khusus untuk hari Senin sampai Jumat di sore hari ia mengosongkan angkotnya.

Heni adalah alasannya. Bagi Jaey, Heni merupakan penumpang setia yang sangat spesial. Bahkan Jaey sangat terang-terangan mengatakan kepada Heni bahwa Heni adalah orang kedua yang paling special di hatinya.

Yap, betul sekali. Heni adalah orang special kedua di hati Jaey. Orang yang paling spesial di hati Jaey adalah Manda. Seorang artis yang berperan dalam sebuah sinetron. Jaey sangat mengidolakan Manda. 

Kaca belakang angkot milik Jaey terpampang jelas wajah dari Manda dan terdapat tulisan “Cinta yang tak terbalas”. Selain itu, ada juga setiker Manda di dasbor dekat dengan asbak Jaey.

Lebih dari itu, sebenarnya Jaey juga sering menghayalkan dirinya menikah dengan Manda dan berbulan madu di USA.

Di tengah melajunya angkot Jaey yang santai menempuh perjalanan. Heni terlihat sedang ngambil sebuah amplop berwarna pink dari tasnya.

Heni sangat penasaran terhadap amplop pink tersebut. Beberapa kali ia berniat membukanya tetapi, Heni selalu mengurungkan niatnya tersebut.

Alasan Heni tidak membuka amplop itu karena permintaan dari sang pemberi amplop, yaitu Satria. Satria, memberikan amplop pink tersebut kepada Heni saat sedang di kantor. 

“Heni, amplop ini untuk kamu, dan di dalam amplop ini ada surat untukmu. Tapi Hen, tolong buka surat ini ketika kamu sudah dalam keadaan santai atau dalam keadaan yang tenang” teringat jelas pesan dari Satria di benak Heni. 

Selain itu, Satria yang memberikan amplop kecil itu dengan kedua tangan, dan hal tersebut membuat Heni mesem-mesem sendiri di dalam angkot Jaey.

Jaey yang sedari tadi mengawasi Heni dari kaca depan. Merasa mulai merasa cemburu kepada Heni yang mesem-mesem karena sebuah amplop pink.

“Itu pasti amplop dari Satria ya Mbk Hen?” Tanya Jaey agak bentak dikit sambil tersenyum.

Heni pun terkaget oleh Jaey dan memecah mesem-mesemnya sedari tadi.

“Iya Mas Jaey, tadi Mas Satria ngasih surat tapi suruh bukanya pas udah istirahat di rumah” jelas Heni sambil tersenyum dan agak nyengir malu. Dan akhirnya Heni memasukan kembali amplop pinknya ke dalam tas.

“Heh… Pasti gombalan basi om om” gerutu Jaey yang sambil memanyunkan bibirnya karena cemburu berat.

Heni yang melihat sikap Jaey tersebut hanya bisa memakluminya. Karena Heni tau Jaey mengistimewakan dirinya karena Heni satu-satunya orang spesial yang dapat menerima dirinya.

“Jaey-kun” teriak perempuan yang memakai jas hujan dan berada di pinggir jalan.

Jaey pun dengan sigap mengambil lampu sent kiri dan menepi ke arah perempuan tersebut.

Perempuan itu masuk ke dalam angkot dan melepas jas hujannya di depan Heni.

“Maaf ya mbk Heni aku jadi ganggu mbk Heni duduk” permintaan maaf dari Nita kepada Heni yang tampak menertawakannya karena kesusah melepas jas hujan yang ukurannya kebesaran.

“Jaey-kun, mbul boleh minta tisu nggak?” minta Nita kepada Jaey dengan nada imut dan manja.

“Ini pake saja sapu tangan” ucap Jaey sambil memberikan sapu tangan berwarna biru dengan tangan kirinya dan tangan kanan memegang kemudi.

“Eh… inikan sapu tanganku yang hilang pekan lalu” ucap Nita yang terkejut senang.

“Saya nemuin sapu tangan itu nyelip di jok depan” jelas Jaey sambil menunjuk jok depan di sebalah kirinya.

“Iya kah? Kayanya mbul kelupaan waktu duduk di jok depan” ucap Nita sambil membersihkan boneka buaya dengan sapu tangannya.

“Nita, kamu bawa boneka lagi dari tempat kerjamu?” tanya Heni sambil memangku tangan dan melihat Nita tengah membersihkan boneka buaya dari air hujan yang sedikit membasahinya.

“Iya mbk, kasihan boneka pikacuku sendirian di rumah butuh temen main, jadi aku bawa boneka buayanya” jawab Nita sambil sedikit ngeles.

Nita adalah seorang gadis yang bekerja di toko boneka. Ia sangat mahir dalam berpromosi dan ahli dalam mempengaruhi anak kecil untuk membeli boneka di tempat dia bekerja.

Karena kelebihanya tersebut dia sangat disayangi pemilik toko tempat dia bekerja. Terkadang pemilik toko membolehkan Nita untuk membawa salah satu boneka terbaru yang ada di toko tersebut.

Nita juga salah satu penumpang setia dari angkot Jaey. Namun, Nita tidak spesial seperti Heni. Nita sebenarnya pengagum berat dari Jaey dan sering sekali Nita menggoda Jaey.

Sudah cukup lama perjalanan mereka menggunakan angkot. Dan akhirnya mereka sampai di depan sebuah warung makan tempat biasa Jaey memakirkan angkotnya.

Setelah turun dari angkot Jaey langsung memesan kopi hitam panas.

“Kang Agus, kopi item panas satu gelas aja ya” teriak Jaey menyerupai anak kecil yang beli permen di warung.

“Iya Jaey, biar mantap aku panasin dulu ya airnya” jawab Agus menggunakan nada bicara Dilan.

Jaey pun duduk di depan warung makan Agus yang bernama Agus Warteg 1990 yang memiliki selogan “Bebas nambah air kopi dan nasi, ngutang jangan”

Berbeda dengan Jaey, Heni dan Nita yang turun dari angkot Jaey langsung menuju ke toko komik milik Hermansyah yang bernama HermansayahMyStoreBook. Yang tokonya berdepmpet dengan Agus Warteg.

Toko komik tersebut berisi buku-buku cerita dari cerita azab sampai cerita percintaan. Terlihat pemilik toko yaitu Hermansyah sedang sibuk membacakan sebuah cerita kepada anak-anak kecil yang duduk menyimak dirinya dengan sangat fokus.

Yap, hampir semua buku yang ada di tokonya sudah diceritakan kepada anak-anak kecil tersebut. Hampir setiap sore anak-anak mendapatkan cerita gratis dari penjual buku cerita. Karena sang pejual buku yaitu Hermansyah sangat senang sekali bercerita. 

Hasratnya untuk bercerita, ia tumpahkan kepada anak-anak kecil yang ada di sekitaran tokonya. Ia tidak sedikit pun merasa rugi. Setiap harinya ia merasa lega walaupun bukunya hanya terjual satu atau dua buah saja.

“Kang Her, aku mau 2 buku cerita Rocomnya dong.” Minta Heni kepada Hermansyah. Sambil memilih-milih buku yang berada di toko HermansyahMyStoreBook.

“Loh tumben Hen, kamu cari buku cerita. Memang kamu belum beli buku rekomendasi dari Liaaa” tanya Hemansyah kepada Heni sambil menghentikan ceritanya dan meminta anak-anak kecil untuk menunggu.

“Belum Kang, lagi ndak ada duit buat beli buku, kemarin sih Lia sudah rekomenasikan beberapa buku. Salah satunya ko…ko… Kokokan Mencari Arumbawangi” jawab Heni yang sedikit kelupaan nama salah satu buku Rekomendasi Lia.

“Om Her, belum beli buku resep masakan ya” tanya Nita sambil melihat lihat buku-buku terbaru yang di pajang di rak etalase khusus.

“Nggak Mbul, om ndak akan jual buku resep masakan” jawab Hermasyah yang sedang fokus ngobrol dengan Heni.

Akhirnya Heni mendapatkan buku cerita dengan genre rocom rekomndasi dari Hermansyah. Heni dan Nita lanjut untuk masuk ke Kosan mereka yang berada tepat di belakang Agus Warteg dan HermansyahMyStoreBook.

Heni, Nita dan Lia adalah tetangga kosan. Kamar mereka saling bersebelahan. Kosan yang mereka tempati adalah milik seorang Bu Haji yang bernama Ibu Nur.

Ibu Nur seorang ibu kos yang sangat baik hati. Heni, Nita dan Lia sudah dianggapnya cucu sendiri. Hampir setiap malam Ibu Nur memberi Makan malam gratis yang sangat enak.

Dan hal tersebutlah yang mendorong Nita ingin belajar memasak dan ingin sekali membantu Ibu Nur memasak di dapurnya.

Malam hari telah datang, waktu istirahat Heni pun sudah tiba. Tidak lupa Heni sudah bersiap untuk membuka amplop dari Satria tadi sore sebelum pulang kerja. 

Dan Heni sudah merasa sangat tenang sesuai saran dari Satria ketika akan membuka amplop tersebut.

Amplop pink tersebut akhirnya dibuka oleh Heni dengan sangat hati-hati. Ketika sudah terbuka sepenuhnya terihatlah salah satu isi amplop tersebut.

Heni tidak heran dengan salah satu isi dari amplop tersebut yaitu sepucuk surat. Yang Heni heran adalah terdapat pecahan uang 10rb sebanyak 30 lembar dan dari beberapa uang tersebut ada yang kusut.

Karena heran dan bingung akhirnya Heni membaca sepucuk surat dari Satria tersebut.

Hai Heni, semoga kamu dalam keadaan yang sudah santai dan tenang.

Mohon maaf aku ucapkan karena aku terlihat aneh dengan surat ini. Mungkin kamu akan geli dengan surat ini. 

Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Karena kamu telah menanggung uang makan dan rokokku di pekan ini.

Aku malu mau mengucapkannya langsung kepadamu. Jadi aku tuliskan di surat ini.

Satu amplop dangan surat ini ada beberapa uang dariku untuk membayar rokok yang telah kamu belikan untukku.

Untuk uang makannya aku belum bisa bayar. Karena uangnya masih akan aku gunakan untuk membayar cucilan Hp infinix yang bulan lalu aku kredit.

Sekali lagi aku mohon maaf ya Hen. 

Salam Rekan Kerjamu 

Satria si Ganteng dan Misterius.


Heni yang membaca surat tersebut hanya bisa terdiam karena kaget. Isi suratnya jauh dari perkiraan Heni. Ia mengira surat itu akan berisi ucapan dan kata-kata manis atau minimal gombalan seperti yang di katakan oleh Jaey.

Karena belakangan ini Heni dan Satria cukup dekat, dan Heni mulai tertarik dengan Satria karena sikapnya yang aneh dan lucu.

Harap harap Heni dari sepucuk surat ternyata hanyalah permintaan maaf dan ucapan terima kasih yang membuatnya sangat kaget.

Malam itu Heni tidak bisa tidur dan ia lanjutkan untuk membaca buku cerita yang dibelinya dari Hermansyah.

Tamat 


Maaf cerita ini belum belum mateng

45 komentar untuk "Ternyata Oh Ternyata"

  1. 🀣🀣🀣🀣..waah ternyata mas Nuhid juga jago bikin cerpen kayak mas Agus dan bang Satria..wkwkw..ngakak saya bacanya..ada temen"blogger di situ..si mbak Mbul..Lia..dan ibu kos..Bu hajah Nur 😁😁
    Idenya keren..kasian si Jaey...cintanya pada Manda artis sinteron hanya bertepuk sebelah tangan..sampe segitunya dibtempel di dashboard mobil wkwkkkkk

    Trus si Herman my book store..wkwkwkk...bikin saya kepingkel"...duh cerita gini dari awal sampe akhir bikin saya ngakak sendiri..πŸ˜†πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kualat jaey menjadikan Heni yang kedua setelah Manda, akhirnya pas balik lagi mau ke terminal angkotnya mogok.🀣

      Hapus
    2. Ide bagus tuh Pak Agus, tapi kasihan ya sama Jaey

      Hapus
    3. Bu Heni, jangan lupa nafas ya pas ketawa heheheh

      Hapus
    4. Udah latihan nyelem tadi mas Nuhid..jadi nafasnya kuat wkwkk

      Hapus
    5. Hahahha bisa ae Bu Heni

      Hapus
  2. Ternyata oh ternyata, kirain satria menyatakan cinta, ternyata cuma pengganti uang makan belaka.🀣

    Mantap kang nuhid, langsung bisa bikin cerpen bagus.πŸ‘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenernya surat itu mau diisi permintaan satria kepada Heni untuk melunasi Credit Hp infinixnya. Cuman gak tega saya nulisnya

      Hapus
    2. Btw itu, masih terasa buru-buru pak endingnya. Harusnya saya bisa lebih detail mendeskripsikan suasananya.

      Cuman kalo nunggu sempurna bisa-bisa gak bakal terbit cerpennya. 🀧

      Hapus
    3. Sering "bikin cerpen yg bikin orang jadi hepii mas Nuhid dan mas Agus juga bang Satria .pahala nya gede looh😁

      Hapus
    4. Siap Bu Heni, Aamiin. Tapi lumayan ngebul bu bikinnya. Butuh banyak inspirasi Bu untuk bikin cerpen. 🀭🀭

      Hapus
  3. wakakkakak....bisaan aja nih si mbul nampang dimari...kira kira juragan toko bonekanya siapa ya mas, kok embul bisa disayang jadi karyawan teladan sampe boneka pikachunya dikasih teman wkwkkwkw....

    kebayang ekspresi mba heni pas baca suratnya huhu...Satria...kau tegaaa...sungguh teganya dirimu teganya teganya wkwkkwkwk...πŸ™πŸ™πŸ˜‚

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pemilik tokonya masih dirahasiakan.
      Emang parah sih Satria.

      Makasih Mbk Nita, sudah mau baca cerpennya.
      Mohon izin pinjam namanya ya. πŸ™πŸ«’

      Hapus
    2. Agak sedikit nelongso gitu mbk Mbul bacanya 🀣🀣

      Hapus
    3. Sepertinya mbk nita pernah di posisi krakter Heni 🀣

      Hapus
    4. hahahah...biar temen temen selain nita aja mas yang main...nitanya udah ga cocok perankan cerpen hehe....yang lain banyak yang lebih oke dan bagus...serta cantik cantik

      Hapus
    5. maksudnya nitanya ga spesial...yang lain lebih spesial...jadi mbulnya coret aja ☺πŸ™

      Hapus
    6. Tentang Mbk Nita nanti ada episode khusus buat Mbk Nita ☺️

      Hapus
    7. Ayolah kak Nita, gpp ikut main bareng juga, tuh sudah disiapin juga episode khusus πŸ‘

      Hapus
    8. husss...jangan mas...hahaha...mending temen temen yang lain aja yang masih single....hahahha...kalau saya udah ada yang punya, hihi...ga enak sama pak kumendan saya 😁☺

      Hapus
    9. Ow walah, siap Mbk Mbul kalo begitu. Saya juga takut sama pak kumandan. Plus takut dosa juga saya 😱

      Hapus
  4. Haaahaaa!!🀣🀣🀣 Coba kalau Satria tahu Jhaey punya hubungan spesial dengan Heni mungkin sudah dilempar kali si Jhaey.🀣 🀣

    kan Agus lahirnya zaman Fir,aun harusnya namanya 'AgusWarteg1901'🀣 🀣 Waah Herman jadi pengusaha toko buku gawat nih, Si Agus dan Jhaey bisa mampir cari stensil Enny Arrow dan majalah Play boy.🀣 🀣 🀣

    Mungkin harusnya mbak Heni beliin I-PHONE Promax 14 untuk Satria baru dah dia mau mungkin.🀣 🀣 🀣 Parah amat gue.🀣 🀣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Si Satria ngayalnya ke akehan wkwkkk

      Hapus
    2. Wah parah sih, masa lahir jaman firaun bisa repot ngurusin akte lahirnya.

      Nyatanya Satria malah minta beli kan yang lebih mahal. 🀧🀧

      Hapus
  5. Keren.. keren.. tepuk tangan, aku sampe cengar cengir baca dari awal sampe akhir, hihi, semuanya serasa nyata, i like it πŸ‘

    Ayo kang bikin lanjutannya, kelihatannya belum selesai, angkotnya masih mampir di warteg, belum sampai pulang kerumah, cinta Satria juga belum bersambut, hihi.. dan klo boleh usul Lia dijadikan adik Jaey aja kang, biar tak jahilin Lia setiap hari hihi πŸ€£πŸ™✌

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nanti lagi pak lanjutannya,

      Untuk Liaa gak boleh sebarangan orang jadi keluarganya 🫒🫒.

      Jaey gak pernah pulang banyak pinjol nagih hutang di rumahnya

      Hapus
    2. Oh iya, klo pulang takut di tagih sama pemberi pinjol hehe..

      Hapus
  6. masa sih cuma dua?
    kapan 4?..... 😁😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh apanya nih pak yang dua dan empat? 🫒

      Hapus
  7. Wuih.. kayaknya ceritanya masih nanggung nih, ayo dibuat lanjutannya dan buat si Herman jadi pengusaha toko buku yang mengalahkan toko buku Gramedia.. wkwkwk

    Lho si khanif ngga ada ya? Lagi ke manakah dia hingga dia tak nongol?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Khanif spesial pak, nanti keluarnya bareng saya dia.

      Hapus
    2. Wkwk masing2 dengan pesanannya, Masher pengen jadi pengusaha buku, klo aku ingin menjadikan Lia jadi adik wkwk

      Hapus
    3. Mas Her jadi Algojo aja..🀣🀣

      Hapus
    4. Keknya ide bagus nih 🧐

      Hapus
  8. nama karakternya sepertinya familiar semua, salam kenal y mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahha betul mas, nama karakternya temen-temen blogger

      Hapus
    2. iya mas familiar semua nama2nya hehe

      Hapus
  9. Hahaha, Jaey sampai cemburuan gitu sama satria... dan ternyata surat dari Satria adalah pernyataan maaf dan pengembalian uang yang dianggapnya hutang πŸ˜„

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahhhaaha terima kasih atas kunjungan dan komentarnya Pak

      Hapus
  10. ya ampun dah
    dari awal saya penasaran dengan isi suratnya
    ternya isinya begitu
    jadi pengen nampol pakai sandal jempit

    BalasHapus
  11. Aku kira isinya puisi dan surat cinta. Ternyata ucapan teriama kasih, permintaan maaf dan duit pengganti uang rokok.
    Padahal heni udah keburu deg-degan dengan isi amplopnya. Akhirnya ekspektasinya runtuh seketika...huuftt

    Cerpen yang bagus mas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mas Vay atas kunjungan dan komentarnya.

      Hapus
  12. Lagi ganti template ya mas...belum siap yak kayanya lagi di perbaikiπŸ˜πŸ™

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iye bu, template buat blog sebelah

      Hapus